Mengapa Bukan Kita Pemenang Arisan Itu?
Pernahkah Anda mengikuti
sebuah arisan? Entah itu di lingkungan kerj. Lingkungan pergaulan. Atau pun di
suatu komunitas yang Anda ikuti?
Sebagai peserta arisan
tentunya Anda ingin menang atau orang yang mendapat hasil arisan, setiap kali
tiba waktu pengocokan pemenang. Pernahkan Anda jadi kesal, karena ternyata
pemenang arisan itu bukan anda, tetapi selalu orang lain?
Hal semacam itu
setidaknya saya alami sendiri. Dan dari kejadian berharap menjadi pemenang
arisan setiap tiba hari pengocokan, saya memetik sebuah pelajaran penting.
Bayangkan saja saya sudah sembilan kali menunggu menjadi pemenang arisan. Tetapi
arisan yang dikocok setiap sebulan sekali itu selalu bukan saya yang
mendapatkannya.
Lalu saya merenung,
setiap kali hari pengocokan ada berapa orang yang berharap jadi jadi pemenang.
Itu berarti beberapa orang yang merayu Tuhan agar dialah yang jadi pemenang.
Wajarkah jika semua orang itu menjadi pemenang semua pada hari yang sama?
Pelajaran ini juga
membuat saya berpikir: seperti itulah dalam kehidupan ini. Betapa banyak
manusia di dunia ini menginginkan sesuatu. Bisa jadi sesuatu itu sama dengan
yang orang lain inginkan. Maka betapa Tuhan begitu terampil dan sekaligus Maha
cerdas, untuk menentukan siapa saja yang akan dikabulkan keinginannya pada
waktu tertentu.
Kalau begitu apa kita
harus menyerah atau membiarkan saja apa yang terjadi? Tentu saja kita tak boleh
menyerah, putus asa dan putus harapan. Segagal apa pun kita akan suatu usaha,
tugas kita adalah berusaha.
Berharap dan berdoa
bahwa Anda-lah pemenang arisan pada hari pemilihan pemenang arisan edisi
berikutnya. Seperti juga kita berharap bahwa harapan dan cita-cita baik kita
terwujud pada satu saat kelak. Aamiin….
Griya Sastra Obor, Cibinong 6 April 2013
No comments:
Post a Comment