Thursday 6 June 2013

Mengapa Bukan Kita Pemenang Arisan Itu?

Pernahkah Anda mengikuti sebuah arisan? Entah itu di lingkungan kerj. Lingkungan pergaulan. Atau pun di suatu komunitas yang Anda ikuti?

Sebagai peserta arisan tentunya Anda ingin menang atau orang yang mendapat hasil arisan, setiap kali tiba waktu pengocokan pemenang. Pernahkan Anda jadi kesal, karena ternyata pemenang arisan itu bukan anda, tetapi selalu orang lain?

Hal semacam itu setidaknya saya alami sendiri. Dan dari kejadian berharap menjadi pemenang arisan setiap tiba hari pengocokan, saya memetik sebuah pelajaran penting. Bayangkan saja saya sudah sembilan kali menunggu menjadi pemenang arisan. Tetapi arisan yang dikocok setiap sebulan sekali itu selalu bukan saya yang mendapatkannya.

Lalu saya merenung, setiap kali hari pengocokan ada berapa orang yang berharap jadi jadi pemenang. Itu berarti beberapa orang yang merayu Tuhan agar dialah yang jadi pemenang. Wajarkah jika semua orang itu menjadi pemenang semua pada hari yang sama?

Pelajaran ini juga membuat saya berpikir: seperti itulah dalam kehidupan ini. Betapa banyak manusia di dunia ini menginginkan sesuatu. Bisa jadi sesuatu itu sama dengan yang orang lain inginkan. Maka betapa Tuhan begitu terampil dan sekaligus Maha cerdas, untuk menentukan siapa saja yang akan dikabulkan keinginannya pada waktu tertentu.

Kalau begitu apa kita harus menyerah atau membiarkan saja apa yang terjadi? Tentu saja kita tak boleh menyerah, putus asa dan putus harapan. Segagal apa pun kita akan suatu usaha, tugas kita adalah berusaha.

Berharap dan berdoa bahwa Anda-lah pemenang arisan pada hari pemilihan pemenang arisan edisi berikutnya. Seperti juga kita berharap bahwa harapan dan cita-cita baik kita terwujud pada satu saat kelak. Aamiin….


Griya Sastra Obor, Cibinong 6 April 2013

No comments:

Post a Comment